Bertempat di Aula Dekanat Gedung A Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Teknik Sipil Universitas Jenderal Soedirman mengadakan “Kuliah Umum” pada Sabtu, 20 Mei 2017. Kuliah Umum bertema “Self Healing Material, a bio-inspired concrete to make it durable therefore sustainable” menghadirkan Dr. Senot Sangadji, S.T.,M.T., dosen struktur dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dengan moderator Dr. Eng. Agus Maryoto S.T.,M.T., salah satu dosen struktur dari Universitas Jenderal Soedirman. Peserta Kuliah Umum adalah mahasiswa aktif jurusan teknik sipil Universitas Jenderal Soedirman, khususnya mahasiswa pengambil mata kuliah Teknologi Bahan. Beberapa staf pengajar termasuk Ketua Jurusan Teknik Sipil Arwan Apriyono S.T.,M.Eng. juga menghadiri Kuliah Umum ini.
Dalam Kuliah Umum ini, Dr. Senot Sangadji, S.T.,M.T. memaparkan keunggulan beton merupakan yang memiliki kuat tekan tinggi dan tahan terhadap suhu tinggi. Kondisi ini menyebabkan beton menjadi bahan kontruksi yang paling sering dijumpai dalam struktur bangunan. Walau demikian beton juga mempunyai kekurangan yang salah satunya adalah kemungkinan mengalami kerusakan. Jenis kerusakan yang terjadi pada beton diantaranya yaitu retak, voids, spalling, scaling, erosion, drumminess, baik akibat serangan kimia maupun serangan fisik. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, para ilmuan mengembangkan metode untuk “menyembuhkan” dirinya sendiri atau yang disebut “self-healing material”. Metode self-healing yang sedang dikembangkan oleh Pembicara dan tim adalah dengan mengimplankan suatu bakteri (Extremophile bacteria) ke dalam beton. Ada tiga tahap dalam proses self-healing pada beton. Tahap pertama mengontrol celah-celah retakan dengan serat yang dapat dibuat dari material plastik daur ulang. Tahap kedua bakteri akan ditempatkan pada beton dan diharapkan akan “meremajakan” diri saat timbul retakan. Selanjutnya, tahapan terakhir adalah saat kerusakan mulai terjadi dan bakteri menanamkan “semen biologis” yang akan mengisi celah-celah keretakan. Kapsul-kapsul berukuran nano dan mikro yang berisi getah atau “lem penyembuh retakan” dilepaskan saat kerusakan atau keretakan mulai terjadi di dalam beton yang bersangkutan sehingga retakan pada beton dapat tertutup kembali”. (Ed. PH)
Like (0)